Saturday, 8 November 2014

Pesan Yang Tak Tersampaikan

Pesan ini merupakan pesan yang saya tulis di sela-sela waktu ketika tidak ada kuliah dan tugas, yang sudah lama ingin saya sampaikan untuk orang yang spesial bagi saya. Sebuah pesan yang dulu belum sempat saya sampaikan, karena keterbatasan waktu. Namun terkadang ketika ingin menyampaikan hal ini saya berfikir berulang-ulang, jangan sampai pesan yang saya tulis ini berasal dari bisikan syaitan, karena saya takut bila hal itu terjadi dan saya tidak ingin menodai perasaan yang saya rasakan pada orang yang spesial bagi saya. Biarlah perasaan ini murni muncul karena Allah SWT, bukan karena nafsu dan bisikan syaitan yang terkutuk. Mungkin, hal ini juga saya lakukan untuk menyemangati diri saya sendiri yang pada kenyataannya tidak bisa membohongi hati saya sendiri, yang terkadang teringat akan orang yang spesial bagi saya. Saya hanya berharap dan berdoa ini bukanlah penyakit isyq, karena saya ingin hati saya hanyalah untuk Allah, Rasul-Nya, keluarga saya, saudara saya, dan tentunya untuk orang yang halal bagi saya dan anak-anak saya nantinya (meskipun saya tidak tahu kapan akan menemukannya).
Seperti nama judulnya, pesan ini mungkin tak akan tersampaikan kepada orang yang spesial bagi saya karena peluangnya sangatlah kecil. Dan apa daya saya, saya bukanlah orang yang suka melanggar janji, saya berjanji untuk tidak menghubunginya secara personal lagi, kecuali bila Allah mempertemukan kami nantinya atau pada suatu waktu yang tepat. Sehingga saya hanya bisa menulis pesan ini di blog pribadi saya. Namun bila pesan ini sampai saya hanya berharap dia membacanya sampai akhir...

Dear San,
Hati dan perasaan memang sesuatu hal yang misterius. Terkadang untuk menjadikan sesuatu hal atau seseorang menjadi spesial dalam hati kita, itu tidak perlu waktu terlalu lama dan mungkin hanya perlu waktu yang sebentar. Kita tidak pernah meminta perasaan itu untuk muncul, namun apa daya, saya hanyalah seorang manusia dan seorang hamba yang diberi hati oleh-Nya.
Engkau memang bukan perempuan tercantik yang pernah saya temui, bukan pula perempuan teranggun yang pernah saya temui. Namun engkau adalah orang yang spesial bagi saya, hal ini pun bukan tanpa alasan. Tetapi cukuplah alasan ini menjadi rahasia antara saya dan Allah, namun bila suatu saat engkau menjadi yang halal bagi saya, dan engkau menanyakan alasannya, saat itulah akan saya beritahukan alasannya.
Terkadang saya tidak tahu apa yang saya rasakan, tiba-tiba ada sesuatu yang saya rasakan di hati saya. Terkadang ketika pergi ke kampus atau ke masjid, dan berpapasan dengan perempuan yang memiliki tinggi dan berpakaian seperti kamu, tiba-tiba saya teringat pada mu, dan membuat hati saya tak menentu. Saya tidak ingin terlalu GR, namun sepertinya dahulu engkau juga memiliki perasaan yang sama dengan apa yang saya rasakan.
Bukan bermaksud apa-apa, namun sepertinya karena sejak dahulu banyak perempuan yang mencoba mendekati saya. Meskipun saya tidak tahu entah apa alasannya, mulai dari adik-adik kelas, teman-teman seangkatan, dll, mengapa mereka histeris/melakukan hal yang mencoba untuk menarik perhatian saya ketika melihat saya? Apakah karena wajah saya? Namun saya rasa banyak yang lebih tampan dari saya. Apakah karena kepintaran saya? Namun saya rasa saya hanyalah seorang pemalas yang tidak pernah belajar dan kebetulan saja mendapat rangking dan nilai yang bagus. Apakah karena kecerdasan saya? Namun saya rasa banyak orang yang lebih cerdas dari saya, karena diatas langit pasti masih ada langit. Apakah karena harta? Namun saya rasa saya bukanlah siapa-siapa, saya belum bekerja, saya masih menjadi pelajar dan ayah saya bukanlah orang yang kaya raya. Mereka mungkin hanya melihat saya dari satu sisi saja, dari sisi baik saya, namun tidak pernah melihat saya dari sisi jelek saya. Sungguh, saya bukanlah siapa-siapa, saya hanyalah seorang hamba dan manusia biasa saja. Respon yang bisa saya berikan ketika itu terjadi hanyalah diam dan tersenyum karena saya ingin, hati saya, hanya saya berikan kepada bidadari yang halal bagi saya karena Allah.
Namun dari hal itu, terkadang membuat saya dapat merasakan dan dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh orang-orang disekitar saya. Dan saya merasakan kamu memiliki perasaan yang sama dengan saya.
Terkadang saya ingin sekali menghubungi mu, menanyakan keadaanmu, mencoba untuk mengenal mu lebih lanjut, mendengar ceritamu, memberimu masukan, menghibur mu, memotivasi mu ketika kamu dalam keadaan sedih, dan menjadi teman serta sahabat untuk berbagi dan bercerita. Namun hati kecil saya mengatakan tidak, jika hal itu saya lakukan maka saya salah, karena engkau masih belumlah halal bagi saya. Karena saya adalah pengecut, saya tidak berani seperti itu karena saya takut dosa. Hal yang dapat saya lakukan hanyalah bersabar dan mencoba menjaga serta mengendalikan perasaan ini. Karena menurut saya hal yang dapat saya lakukan untuk membuktikan perasaan ini yaitu untuk membantu mu menjaga kehormatan dan kesucian hatimu yang engkau siapkan hanya untuk seseorang yang halal bagimu. Sebagaimana saya juga ingin menjaga perasaan dan hati saya hanya untuk seorang bidadari yang menunggu saya untuk menjemputnya dan melamarnya kepada ayah ibunya untuk menghalalkannya, meskipun saya belum tahu siapakah bidadari itu.
Ada banyak hal yang ingin saya sampaikan, namun cukuplah hanya sedikit saja yang saya sampaikan, hal pertama adalah maaf. Maaf San, saya tahu kamu mungkin adalah seseorang perempuan yang ingin menyegerakan ibadah menikah, seperti halnya kakak perempuan saya. Namun karena kelancangan saya yang mengirimkan mu pesan dahulu, membuat mu baru diizinkan oleh orang tuamu untuk menikah 2 atau 3 tahun lagi terhitung dari tanggal 20/7/2014. Mungkin bila saya tidak pernah mengirim pesan tersebut, dan ada seorang laki-laki soleh yang langsung melamar mu, mungkin engkau pasti akan diizinkan menikah saat itu juga, karena dahulu engkau pernah berkata bahwa engkau baru diizinkan menikah setelah lulus kuliah, dan kini kamu sudah lulus kuliah dan bekerja namun kamu masih harus menunggu 2 atau 3 tahun lagi, oleh karena itu maaf.
Kamu tahu terkadang saya kagum dengan kakak perempuan saya. Dahulu ketika saya masih cupu, yang hanya menikmati dunia saya sendiri, sepulang sekolah kalau tidak ada kegiatan yang bermanfaat, atau kalau tidak bermain dengan sahabat saya, maka saya langsung pulang rumah dan menghiraukan dunia luar. Dahulu saya kira banyak perempuan yang memutuskan untuk langsung menikah seperti kakak saya, mungkin proses yang ia jalani dahulu hanyalah proses ta’aruf yang berjalan singkat. Namun ternyata dugaan saya salah, ternyata jauh lebih banyak perempuan yang lebih memilih untuk pacaran dari pada langsung menikah, entah mereka itu tidak berhijab atau pun berhijab. Orang yang memutuskan untuk langsung menikah kebanyakan hanyalah mereka yang berhijab agak lebar dan melonggarkan pakaiannya (mereka yang menutup aurot dengan sempurna). Hal itulah yang terkadang membuat saya kagum kepada kakak perempuan saya, ketika banyak perempuan seusianya yang memilih untuk pacaran, ia memilih untuk langsung menikah pada usia yang cukup muda, sekitar 20 tahun (hanya melalui proses perkenalan/ta’aruf yang singkat), dan ia pun membuktikan, meskipun sudah menikah dan memiliki anak setelah itu, namun ia tetap bisa melanjutkan dan menyelesaikan kuliahnya tepat waktu hanya bergeser satu semester untuk cuti hamil dahulu.
Oleh karena itu saya minta maaf San, karena saya tahu kamu pasti seseorang yang mirip seperti kakak perempuan saya itu. Kamu pasti seseorang yang ingin menyegerakan ibadah menikah. Dan maafkan saya, selain kelancang saya tersebut, karena saya juga orang yang pengecut. Meskipun saya lancang berani mengirimkan pesan tersebut, namun saya pengecut untuk melamarmu saat ini. Mungkin saya merupakan orang yang juga ingin menyegerakan ibadah menikah. Namun saya harus dapat membedakan hal yang mendasar dan beda-beda tipis antara menyegerakan dan tergesa-gesa. Saya pengecut, tidak seberani seperti kakak saya, karena saya dan kakak saya adalah dua orang yang berbeda. Kakak saya adalah seorang perempuan sedangkan saya adalah seorang laki-laki. Kakak saya tidak memiliki tanggung jawab dan tugas untuk menafkahi tapi ia dinafkahi sedangkan saya berbeda, saya adalah seseorang yang bertanggung jawab dan memiliki tugas untuk menafkahi istri dan anak-anak saya kelak.
Saya akan tergesa-gesa ketika saya melamar seseorang dengan hanya bermodalkan niat dan kemauan untuk menjaga kehormatan dan kesucian karena Allah namun belum memiliki kemampuan untuk memberikan nafkah setelahnya. Saya akan menyegerakan ketika saya melamar seseorang dengan kondisi saya sudah memiliki kemampuan untuk memberikan nafkah lahir, batin dan memiliki niat serta kemauan untuk melaksanakan ibadah, dan perintah Allah agar dapat lebih bisa menjaga kehormatan dan kesucian saya. Dan saya adalah orang yang ingin menyegerakan namun bukan seseorang yang tergesa-gesa.
Pesan saya berikutnya, saya tahu kamu adalah sosok seorang perempuan yang kuat. Namun kamu tahu San, terkadang ada suatu beban yang tidak bisa dikerjakan dan dipikul sendiri. Janganlah sok kuat, terkadang meminta bantuan orang lain dan memikul bersama beban akan meringankannya, namun jangan terlalu bergantung pada orang lain. Karena menurut saya kamu terkadang memaksakan diri untuk menanggungnya sendiri, terkadang mintalah bantuan kepada teman perempuanmu atau kepada mahram mu, jangan sok kuat. Contohnya kamu terkadang pulang larut malam sendirian, itu sah-sah saja tapi pulang bersama teman perempuanmu atau mahram mu itu lebih aman.
Saya tahu kamu adalah sosok seorang perempuan yang memiliki hati yang tegar, tapi dibalik itu saya tahu dan saya bisa merasakan bahwa kamu adalah sosok perempuan yang terkadang rapuh didalam. Janganlah sok tangguh, terkadang kamu memasang fake smile, tapi tetap saja terlihat di ekspresi wajahmu kalau kamu sedang ada masalah. Kamu tahu, kenapa Allah menciptakan air mata? Air mata bukanlah simbol kerapuhan tapi simbol kekuatan. Terkadang jika masalah yang kamu hadapi terlalu berat, janganlah hanya pasang fake smile, terkadang kamu juga boleh menangis. Menangislah dihadapan Allah ditempat yang sepi atau ketika kamu sedang bersujud. Janganlah menangis untuk meratapi keadaan atau masalah yang kamu hadapi, tapi menangislah untuk mengurangi beban masalah yang kamu hadapi kemudian bangkitlah dengan semangat yang baru.
Pesan saya berikutnya, terima kasih San, terima kasih...
Mungkin kamu tidak tahu mengapa saya berterima kasih, tapi saya rasa cukuplah alasannya hanya saya dan Allah yang tahu.
Diatas semua ini saya memang hanyalah seorang hamba dan manusia biasa. Saya tidak dapat menampik perasaan saya, ketika saya memutuskan untuk membunuh perasaan saya dahulu ternyata saya salah, karena saya menjadi seperti robot yang berjalan tanpa emosi, menjadikan saya hampir terjerumus kepada hal yang salah, sehingga yang saya sadari setelah itu adalah bukan membunuh perasaan saya tapi mengendalikan perasaan saya. Karena sejatinya perasaan dan hati yang diikuti oleh akal dan pikiran yang jernih itulah manusia, bukan hanya terdiri dari akal saja. Karena mahluk yang diberi akal tapi tidak diberi syahwat bukanlah manusia tapi malaikat, jadi manusia tidak seharusnya membunuh perasaannya sendiri tapi mengendalikan perasaannya sehingga dapat tetap menjadi manusia yang dapat menjadi lebih mulia dari malaikat. Sehingga terkadang ketika saya merasakan rasa rindu pada mu saya hanya bisa mencurahkan rasa ini, sambil meratap dan berdoa kepada Allah.
Ya Allah, hindarkan hamba dari dari penyakit isyq
Wahai Dzat yang maha membolak-balikkan hati, kokohkan hati hamba untuk menjalankan agama-Mu

Wahai Dzat yang maha mencondongkan hati, condongkanlah hati hamba untuk menaati Mu dan Rasul-Mu
Ya Allah, jika memang perasaan ini Engkau yang memunculkannya maka jagalah perasaan ini
Janganlah jadikan perasaan ini mengalahkan kecintaan hamba pada Mu dan pada Rasul-Mu

Ya Allah, jika memang dia jodoh hamba, maka suatu saat Engkau pasti akan menunjukkan jalan kepada hamba
Jalan untuk menjemputnya dengan cara yang tepat dan pada waktu yang tepat
Sampai saat itu tiba, maka jagalah perasaan ini, jangan sampai dinodai oleh syaitan yang terkutuk
Dan percepatlah jalan hamba menujunya untuk menghalalkannya
Dan ya Allah, jika dia bukan jodoh hamba, maka hilangkanlah perasaan ini secara berangsur-angsur
Dan Engkau pasti akan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik untuk masing-masing dari kami

Ya Allah terlepas dari dia jodoh hamba atau bukan perkokohlah hati kami
Perkokohlah hati hamba dan hatinya untuk menaati Mu dan Rasul-Mu
Perkokohlah hati hamba dan hatinya untuk menjalankan agama-Mu
Perkokohlah hati hamba dan hatinya dalam upaya untuk menjaga kesucian kami

Dan ya Allah terlepas siapapun jodoh kami
Perkokohlah hati mereka untuk lebih mendekatkan diri pada Mu
Perkokohlah hati mereka untuk terus memperbaiki diri mereka
Sebagaimana kami mencoba memperbaiki diri kami

Ya Allah terlepas siapapun jodoh hamba
Pertemukanlah hamba dengannya
Dengan cara yang tepat, dan pada waktu yang tepat
Dan sandingkanlah hamba dengan bidadari yang benar-benar mencintai-Mu
Sandingkanlah hamba dengan bidadari yang mencintai hamba apa adanya
Sandingkanlah hamba dengan bidadari yang mencintai hamba karena-Mu
Sandingkanlah hamba dengan bidadari yang menentramkan hati hamba
Bimbinglah selalu hamba sehingga hamba dapat memperlakukan bidadari hamba dengan baik
Sehingga hamba dapat memperlakukan bidadari hamba seperti Rasul-Mu memperlakukan istri-istrinya

Ya Allah hamba tahu, hamba adalah seorang hamba yang jauh dari baik
Amal ibadah yang hamba lakukan tidak sebanding dengan apa yang telah Engkau berikan pada hamba
Namun tiada tempat untuk meminta selain Engkau
Wahai Dzat yang memiliki dan menguasai semua yang ada di bumi dan semua yang ada di langit
Izinkanlah hamba, bidadari hamba dan semua orang-orang yang hamba cintai untuk masuk ke Surga-Mu
Pertemukanlah hamba dengan Mu, dengan Rasul-Mu dan dengan orang-orang yang hamba cintai
Pertemukanlah kami dalam keadaan terbaik kami nantinya
Pesan saya yang terakhir, jagalah hatimu, jagalah kehormatanmu, jagalah kesuciaanmu hanya untuk siapapun dia yang halal bagimu dan cintailah ia karena Allah. Janganlah mempersulitnya dalam upaya menghalalkanmu, dengan memahalkan maharmu. Karena perempuan yang mulia adalah yang paling murah maharnya. Saya tahu kamu adalah orang yang baik dan kamu adalah orang yang kuat jadi tetaplah jadi dirimu, pegang eratlah prinsipmu dan jangan mudah terbawa dan terpengaruh oleh lingkungan sekitarmu. Terakhir kali bila suatu saat kamu memang jodoh saya, I just want to thank you properly, ketika kamu telah menjadi yang halal bagi saya dengan memperlakukan mu sebagaimana Rasul memperlakukan istri-istrinya, tapi jika bukan, maka saya hanya ingin menyampaikan terima kasih, San....
Best Regards,
seorang hamba yang jauh dari kata baik

Terkadang saya merasa apa yang saya lakukan ini ridiculous karena saya tahu kemungkinan pesan ini untuk sampai padamu adalah kecil, namun bila pesan ini sampai, maka semoga kamu dapat tersenyum bukan karena senyum palsumu tapi karena senyum dari hatimu, janganlah pernah engkau merasa tidak penting atau tidak spesial karena terkadang ada orang yang menganggap mu spesial, bukan karena fisikmu, tapi karena kamu memiliki sebuah hati yang baik dan cantik. Dan bila tidak tersampaikan biarlah pesan ini menjadi sebuah memori yang terpendam didasar. Dan biarlah Allah yang menyampaikan pesan ini padamu dengan cara memperkuat hatimu dalam upayamu menjaga ketaatanmu. Dan jika kita tidak berjodoh semoga Allah menyandingkan mu dengan laki-laki yang jauh lebih baik dari saya, janganlah memilih laki-laki yang lebih buruk dari saya, dan jangan pula mencoba mencari laki-laki yang sempurna karena hakikatnya tidak ada manusia yang sempurna. Meskipun saya tahu saya bukanlah siapa-siapa saya hanyalah seorang hamba dan manusia biasa yang tidak lebih baik dari siapapun.
Hal yang dapat saya lakukan saat ini hanyalah segera menyelesaikan studi saya, semoga Allah mempercepat pekerjaan saya setelahnya, sehingga saya dapat dengan segera menjemput siapapun bidadari yang menunggu kedatangan saya untuk menghalalkannya, sehingga kami dapat membangun rumah tangga dari nol bersama-sama. Sehingga saya dapat membangun dan mengejar mimpi saya dengan lebih tenang. Karena saya sadar mimpi saya bukan hanya untuk diri saya pribadi, bukan hanya untuk keluarga kecil saya, bukan hanya untuk keluarga besar saya, bukan hanya untuk lingkungan sekitar saya, bukan hanya untuk bangsa saya, namun mimpi saya ada untuk berjuang dijalan Allah dengan cara yang akan saya pilih nantinya. Dan hal yang dapat saya lakukan sekarang, menunggu waktu yang tepat untuk menjemput siapapun bidadari saya.

Gambar yang diambil dari film animasi, Tono Tamaki [5 centimeters per seconds]

Tidak ada manusia yang sempurna, dan Allah menjadikan manusia berpasang-pasangan untuk saling melengkapi satu sama lain dan untuk saling mengingatkan satu sama lain dalam upaya untuk menjadi hamba yang lebih baik dan senantiansa mendekatkan diri pada-Nya. Karena Allah tidak menciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah pada-Nya.
Doa terhindar dari penyakit isyq :
yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinik, yaa mushorrifal quluub, shorrif qalbii ilaa thoo’atik wa thoo’ati rosuulik

Tuesday, 21 October 2014

Populasi Maksimum Manusia di Bumi

Berikut saya post tugas kuliah tentang berapa banyak populasi manusia yang dapat tinggal di bumi? semoga bermanfaat bagi yang mencari bahan tersebut. Berikut bahannya :

Banyak atau sedikitnya populasi manusia dalam suatu negara atau wilayah akan mempengaruhi banyak faktor dan aspek lainya. Aspek yang terpengaruh antara lain ketenaga kerjaan (jumlah lowongan kerja), tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, lingkungan hidup, dll. Semakin banyak penghuni di bumi ini, maka akan semakin banyak sumber daya yang diperlukan untuk menyokong keberlangsungan hidup manusia tersebut. Sumber daya ini diantaranya yaitu bahan makanan, air, energi, dan tempat tinggal yang dibutuhkan oleh manusia juga akan semakin banyak. Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak hal ini akan dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi alam secara besar-besaran, padahal sumber daya alam dan biokapasitas dari bumi ini terbatas sehingga hal ini dapat menyebabkan terjadinya degradasi kemampuan atau biokapasitas dari bumi ini. Oleh karena itu agar manusia dapat berlangsung hidup dengan baik, layak dan sejahtera, dan bumi dapat menyokongnya maka perlu adanya pembatasan jumlah penduduk atau populasi manusia di bumi ini.
Untuk dapat menjawab dan memprediksi berapa banyak maksimum populasi manusia yang dapat tinggal atau hidup didunia, maka ada banyak sekali faktor yang harus kita lihat, dalam hal ini saya akan lebih menyoroti pada bidang ketersediaan energi (makanan). Selain itu, karena masalah kependudukan dan populasi manusia ini merupakan subjek yang menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan kelangsungan dari bumi ini sendiri, maka banyak para ahli bidang lingkungan, kependudukan dan filsuf yang menyorot dan membicarkan tentang hal ini.
Salah satu filsuf yang berbendapat yaitu Thomas Malthus pada abad ke 18 yang menyebutkan bahwa, kekuatan populasi sangat jauh di atas kekuatan bumi untuk memproduksi penghidupan bagi manusia sehingga kematian prematur dalam satu bentuk atau bentuk lain harus mendatangi umat manusia.
Dalam salah satu essainya, mathus menuliskan masa depan yang suram dari manusia. Menusia memiliki dorongan yang tidak bisa diredam untuk bereproduksi, yang pada akirnya akan membuat planet mengalami over populasi dan memakan seluruh sumber daya yang ada. Pada akhirnya umat manusia akan mati karena mengalami kelaparan massal.
Dikutip dari Life’s Little Mysteries, 13 Oktober 2011, banyak ilmuwan yang memperkirakan bahwa Bumi mampu menampung manusia hingga 9 sampai 10 miliar jiwa. Salah satunya adalah Edward Wilson, sociobiologist dari Harvard University. Ia menyimpulkan itu berdasarkan  kalkulasi terhadap sumber daya yang dimiliki Bumi.
Di samping terbatasnya ketersediaan air bersih, saat ini memang muncul kekhawatiran atas jumlah makanan yang bisa diproduksi Bumi. Dan ini sudah diprediksi oleh Malthus, lebih dari 200 tahun lalu.
Bahkan jika terjadi efisiensi maksimal sekalipun, di mana seluruh pangan yang ditanam diberikan khusus pada manusia (tidak lagi pada ternak, yang merupakan cara tidak efisien untuk mengonversi energi tumbuhan menjadi energi makanan), masih tetap ada batasan seputar seberapa jauh kuantitas yang tersedia mampu bertahan. Pernyataan ini berdasarkan pada konsep ekosistem yang dibahas pada minggu kedua mengenai aliran energi. Energi mengalir dalam ekosistem melalui rantai makanan dan jaring makanan.Dalam proses aliran ini, jumlah energi kimiawi yang tersedia bagi kebutuhan organisme akan berkurang sejalan dengan meningkatnya tingkatan makan (trofik). Sebagian besar energi akan hilang sebagai panas, hanya 10% yang dapat dimanfaatkan oleh tingkatan trofik selanjutnya. Dalam hal ini manusia yang merupakan mahluk omnivora yang dapat memakan segalanya, untuk dapat mengefisiensikan energi yang didapatkan, maka dapat beralih menjadi herbivora atau vegetarian, dimana hal ini akan mengakibatkan energi yang didapatkan oleh manusia menjadi lebih besar dibandingkan memakan ayam yang diberi dedak. Sebagai contoh bila energi padi sebesar 10000 kalori, maka bila manusia langsung memakan padi akan mendapatkan energi sebesar 1000 kalori, namun bila padi tersebut diberikan kepada ayam kemudian manusia memakan ayam maka energi yang didapatkan oleh manusia hanya sebesar 100 kalori, dimana 90% energi akan hilang menjadi panas setiap kenaikan tingkat trofik ini.
“Jika seluruh manusia sepakat untuk menjadi vegatarian, yang mengakibatkan tidak ada lagi makanan untuk ternak, lahan seluah 1,4 miliar hektar yang bisa ditanami di Bumi hanya akan mampu memberi makan sekitar 10 miliar orang,” sebut Wilson.
Lahan seluas 1,4 miliar hektar itu akan mampu memproduksi sekitar 2 miliar ton gandum per tahun. “Ini cukup untuk memberi makan 10 miliar vegetarian. Namun hanya mampu memberi makan 2,5 miliar omnivora karena banyak tumbuhan yang diberikan pada ternak termasuk unggas,” sebut Wilson.
Artinya, 10 miliar orang merupakan batas maksimal populasi jika ingin bahan makanan tersedia secara cukup. Namun berhubung sangat tidak mungkin membuat seluruh manusia berhenti memakan daging, Wison berpendapat, kapasitas maksimal manusia yang bisa ditampung Bumi tidaklah mencapai 10 miliar.
Menurut Joel Cohen, population biologist asal Columbia University, faktor lingkungan lain yang membatasi kapasitas tampung Bumi adalah siklus nitrogen, ketersediaan fosfor dan konsentrasi karbon di atmosfir. Akan tetapi, ada ketidakpastian yang sangat besar terkait dampak seluruh faktor-faktor ini.
Menurut United Nations Population Division, badan PBB yang memantau populasi manusia, populasi manusia akan mencapai 7 miliar di sekitar 31 Oktober 2011 ini. Dan dari data yang didapatkan pada tahun 2014. Jumlah penduduk diseluruh dunia ini, pada saat ini, sudah mencapai jumlah polpulas sekitar 7,2 milyar yang tersebar dari benua Eropa sampai dengan Amerika Serikat. Secara detail, 20 negara didunia dengan penduduk paling banyak berdasarkan pada data yang diperoleh oleh Sensus Departemen Perdagangan Amerika Serikat yaitu sebagai berikut.
  1. China/Tiongkok: 1.36 Miliar
  2. India: 1.24 Miliar
  3. Amerika Serikat: 319 Juta
  4. Indonesia:  254 Juta
  5. Brasil: 203 Juta
  6. Pakistan: 196 Juta
  7. Nigeria: 177 Juta
  8. Bangladesh: 166 Juta
  9. Russia: 142 Juta
  10. Jepang: 127 Juta
  11. Meksiko: 121 Juta
  12. Philippines: 108 Juta
  13. Ethiopia: 97 Juta
  14. Vietnam: 93 Juta
  15. Mesir: 87 Juta
  16. Turki: 82 Juta
  17. Jerman: 80.8 Juta
  18. Iran: 80.6 Juta
  19. Kongo: 77 Juta
  20. Thailand: 68 Juta

Dengan data yang diperoleh sekarang dan dengan cara pemproyeksian jumlah penduduk di dunia, maka dapat diperkirakan atau diproyeksikan jumlah penduduk dunia, dan jika proyeksi itu tepat, maka penduduk dunia saat ini sedang menuju ke angka 9 miliar pada tahun 2050 dan 10 miliar pada tahun 2100. Namun demikian, ditengah perjalanan menuju tonggak tersebut, sejumlah ilmuwan memperkirakan, perjalanan umat manusia akan mengalami putar bailk seiring dengan adanya program KB dan program pembatasan jumlah kelahiran manusia yang akan berakibat pada pengendalian populasi manusia.
Menurut PBB, tren populasi global menunjukkan bahwa keluarga saat ini semakin kecil. “Data empiris dari 230 negara sejak tahun 1950 menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga mengalami penurunan dalam jumlah pembuatan anak,” kata Gerhard, Chief of Population Estimates and Projections Sections, United Nations.
Secara global, tingkat kesuburuan juga turun mencapai ‘level pengganti’ yakni 2,1 anak per perempuan. Dengan tingkat rata-rata ini, anak yang lahir akan menggantikan orang tua mereka (dan mengisi ruang bagi mereka yang mati muda).
Jika tingkat kesuburan global benar-benar mencapai level pengganti, maka di akhir abad ini, populasi umat manusia akan stabil di angka antara 9 sampai 10 miliar. Dari sisi kapasitas yang mampu didukung Bumi, kita akan mencapai titik maksimal, namun tidak lagi bisa lebih dari itu.
Jadi intinya menurut filsuf, dan para ilmuwan, penduduk maksimum dari dunia ini, dimana bumi masih bisa menyokong dan memiliki kapasitas untuk menyediakan sumber daya alam dan energi yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup manusia yaitu sekitar pada angka 9 miliar jiwa sampai dengan 10 miliar jiwa.
Referesi :

Ecological Footpirnt (Tapak Ekologi)

Kuliah pasti tidak akan jauh dari tugas, kali ini saya akan membagi tugas kuliah pengetahuan lingkungan mengenai tapak ekologi yang mungkin juga ada yang sedang mencari bahan tersebut. Bahannya yaitu sebagai berikut :

Ecological Footprint atau tapak ekologi merupakan sejumlah area yang terdiri dari lahan dan air yang produktif secara biologi yang dibutuhkan oleh individu, populasi, atau aktivitas tertentu untuk memproduksi bahan konsumsi dan untuk mengolah limbahnya dengan teknologi dan manajemennya. Secara singkat tapak ekologi juga dapat didefinisikan sebagai alat ukur yang mengkaji tingkat konsumsi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Tapak ekologi sering dinyatakan dalam satuan global hektar (gha) karena yang menjadi runag lingkup dalam tapak ekologi individu mencakup lahan atau laut dari seluruh dunia.
Dengan cara membandingkan tapak ekologi hasil perhitungan dengan ketersediaan kapasitas biologis bumi, maka dapat ditentukan apakah pemanfaatan lahan pertanian, hutan, peternakan, lahan energi dapat dilanjutkan atau tidak. Dengan adanya ecological footprint sebagai alat ukur ini, maka dapat dijadikan sebagai indikator apakah pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan oleh manusia mengakibatkan penurunan kualitas ekologi atau tidak, sehingga keseimbangan alam dapat lebih terjaga. Pada perhitungan tapak ekologi ini, terlebih dahulu dibutuhkannya asumsi-asumsi. Asumsi yang umum digunakan yaitu.
  • Semua sumber daya yang dikonsumsi dan limbah (termsuk emisi) yang dihasilkan dapat ditelusuri asal mulanya (tracked).
  • Sebagian besar aliran sumber daya dan buangan dapat diukur dengan menggunakan luasan bioproduktifitas untuk menjaga pasokan sumber daya dan absorbsi buangan.
  • Luasan bioproduktifitas yang berbeda dapat dikonversi menjadi satu ukuran tunggal, yaitu hektar global (gha). Setiap hektar global pada satu tahun mencerminkan bioproduktifitas yang sama dan semua dapat dijumlahkan.
  • Permintaan terhadap sumber daya alam disebut tapak ekologis (ecological footprint), dan dapat dibandingakan dengan biokapasitas (biocapacity) dengan satuan hektar global (gha).

Luasan perminataan (area demanded) bisa lebih besar dari luasan pasokan (area supply), jika permintaan suatu ekosistem melebihi kemampuan ekosistemnya untuk menyediakannya, maka dalam hal ini akan terjadi defisit. ( sumber : Calculation Methodology for the National Footprint Accounts, 2010 10th Edition – Brad Ewing)
Metode yang digunakan untuk menghitung tapak ekologi selama ini merupakan merode yang dikembangkan oleh Global Footprint Network (GFN-USA). Dalam menghitung tapak ekologi, ada 2 faktor yang perlu diperhatikan yaitu faktor ekuivalen dan faktor panen.
  1. Faktor Ekuivalen : merupakan faktor yang digunakan untuk mengkombinasikan tapak ekologi dari lahan yang berbeda-beda. Satuan universal yang digunakan yaitu hektar global (gha). Dimana faktor ekuivalen yang telah ditentukan oleh GFN yaitu untuk 6 (enam) kategori lahan, yaitu: lahan pertanian (2,64), lahan perikanan (0,40), lahan peternakan (0,50), lahan kehutanan (1,33), lahan terbangun (2,64) dan lahan penyerapan karbon/lahan yang diperlukan untuk mengabsorsi CO2 yang bersumber dari bahan bakar fosil (1,33).
  2. Faktor Panen : faktor ini menggambarkan perbandingan antara luasan lahan bioproduktif di suatu wilayah dengan luasan lahan produktif yang sama di wilayah lain untuk tiap komoditas yang sama.

Perhitungan tapak ekologi yang diumpamakan sebagai perhitungan konsumsi diamkan akan menambah barang yang diimpor dan akan mengurangi barang yang diekspor, dapat dirumuskan sebagai berikut.
 Konsumsi Bersih/Total (ton) = Produksi Lokal (ton) + Impor (ton) – Ekspor (ton)

Telapak Ekologis(TE/EF) untuk semua kategori lahan dihitung dengan menggunakan persamaan:

EF = ( P x YF x EQF ) / YN

Keterangan :
EF = ecological footprint/telapak ekologis (TE);
P = jumlah produk dipanen atau limbah yang dihasilkan;
YN = produktivitas nasional rata‐rata untuk P;
YF = yield factor (faktor panen);
EQF = equivalence factor (faktor ekivalensi untuk kategori lahan dimaksud).
Menurut data yang diperoleh dari wikipedia :
nilai tapak ekologi indonesia yaitu sebesar 1,21 gha/orang sedangkan biokapasitasnya yaitu 1,35 gha/orang. Hal ini mempunyai arti bahwa rata-rata setiap individu yang ada di Indonesia membutuhkan lahan produktif seluas 1,21 hektar yang didalamnya juga terdapat air yang dapat digunakan manusia untuk memproduksi sesuatu yang berguna untuk kebutuhan hidupnya serta untuk mengolah limbahnya sendiri. Sedangkan nilai tapak ekologi yang ada pada negara lain yaitu Amerika memiliki nilai tapak ekologi sebesar 9,7 gha/orang, Eropa sebesar 4,7 gha/orang, China 1,6gha/orang, India sebesar 0,8 gha/orang, dan jepang sebesar 4,8gha/orang ( sumber : Miller Jr., G.T. & S.E. Spoolman. Living in the Environment. 17th.Edition. Brooks/Cole: Belmont, CA, USA. 2012 ).
Jika dua faktor yang dijelaskan sebelumnya merupakan faktor yang digunakan untuk menghitung tapak ekologi secara umum, maka untuk menghitung suatu tapak ekologi per individu, juga terdapat faktor yang menjadi aspek untuk menentukan berapa besar tapak ekologi per individu. Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut.
  • Transportasi : metode atau kendaraan apa yang digunakan dalam bepergian, apakah menggunakan motor, mobil, ataukah berjalan kaki.
  • Penggunaan air : menunjukkan seberapa banyak air yang digunakan setiap harinya, dan lama penggunaan air bersih.
  • Berpakaian : menunjukkan berapa pakaian yang digunakan setiap harinya.
  • Rekreasi : menunjukkan kegiatan refreshing yang dilakukan perminggu ke tempat rekreasi.
  • Makanan : menunjukkan berapa banyak makanan yang dikonsumsi dengan menu 4 sehat 5 sempurna.
  • Sampah : menunjukkan metode pembuangan sampah yang dilakukan, dan berapa banyak sampah yang dihasilkan dalam sehari.
  • Ruang/tempat tinggal : menunjukkan seberapa luas tanah dan ruangan yang digunakan untuk individu dan keluarganya tinggal.
Referensi :

Saturday, 11 October 2014

Belajar dari Anak Kecil dan Rumah Belajar

Rumah belajar (disingkat menjadi Rumbel) merupakan salah satu kegiatan dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh himpunan jurusan dikampusku. Rumbel ini dilaksanakan tiap hari sabtu bertempat di kampung dekat kampus, pengajar di rumbel ini yaitu kami beberapa massa himpunan yang bersedia dengan senang hati mengajar anak-anak mulai dari SD sampai SMA secara cuma-cuma (tidak dipungut biaya). Hal ini kami lakukan atas dasar kegiatan sosial dan penumbuhan semangat belajar pada anak usia sekolah, selain itu karena kami sebagai mahasiswa sadar bahwa kami kuliah di kampus ini dibiayai dan disubsidi baik secara langsung maupun tidak oleh rakyat, dan saya termasuk orang yang dibiayai secara penuh oleh rakyat melalui program pemerintah. Oleh karena itu hal yang bisa kami lakukan yaitu mencoba untuk memberikan manfaat dan pengabdian pada masyarakat yang telah membiayai kami.
Rumbel kali ini merupakan rumbel pertama kali yang aku ikuti pada semester ini, dikarenakan ada banyak acara pada hari sabtu pada minggu-minggu sebelumnya, dan pada rumbel kali ini lebih banyak menjadi penonton. Hal yang membuat kangen untuk bertemu dengan mereka yaitu karena semangat mereka untuk belajar yang besar, meski ada beberapa yang suka bermain namun itu adalah hal yang wajar karena mereka masihlah anak kecil dimana dunia mereka adalah dunia bermain dan belajar. Jika dirumah hal yang biasa aku lakukan yaitu bermain dan mengasuh (dalam bahasa jawa momong) keponakanku, dan selama dalam perantauan ini terkadang kangen dengan anak kecil yang masih lugu, polos dan memiliki semangat yang tinggi untuk belajar sekaligus asik diajak bermain, maka disini aku meluangkan waktu pada hari sabtu pada kegiatan rumbel pada sore harinya, dimana pada kegiatan ini aku dapat bertemu dengan banyak anak kecil sebagai ganti rasa rindu pada keponakanku. Mungkin seolah-olah kami sebagai pengajar yang mengajarkan mereka banyak hal, namun justru hal yang terjadi sebaliknya, aku sendiri sebagai pengajar merasa belajar banyak dari mereka anak-anak kecil yang masih polos dan lugu.

Hal-hal yang aku dapatkan dan belajar dari mereka yaitu :

1. Motivasi Untuk Terus Belajar
Sebagai pengajar mereka justru terkadang aku merasa malu, mereka yang masih kecil memiliki semangat belajar yang tinggi. Kegiatan pengajaran biasanya dimulai pada sore jam 4, namun mereka selalu sudah datang pada jam yang lebih awal, tiap kali datang sebagai pengajar pertama, hal yang akan ditanyakan mereka adalah "kak, dimana kakak-kakak yang lain". Ya, pertanyaan ini muncul dari mereka karena mereka merasa senang belajar bersama-sama dengan kami yang sering datang terlambat kurang sesuai dengan jadwal ini. Ketika melihat mereka belajar dengan serius dan senang hal yang terbesit dari dipikiran ku yaitu :
"Aku tidak boleh kalah dari mereka, aku harus memiliki semangat belajar yang lebih tinggi dari mereka, jangan kalah dengan anak kecil"

2. Menjadi Kakak Bagi Mereka
Hal yang menyenangkan bagi kami yang tidak punya adik atau punya adik yang sudah besar yaitu kami menemukan keluarga baru, adik baru. Hal yang kami lakukan ketika sebelum atau sesudah belajar dengan mereka yaitu bermain dengan mereka, hal ini bagaikan seperti punya adik kecil.
"Keluarga bukan hanya terbatas pada hubungan darah saja, hubungan kakak dan adik dapat tercipta bila kami bisa saling mengerti dan nyaman satu sama lain"

3. Belajar Menjadi Orang Tua
Anak kecil memang menyenangkan dan terkadang merepotkan. Saat bersama mereka hal yang kami dapatkan yaitu bagaimana untuk mengatur, mengasuh dan mendidik mereka, anak kecil yang masih polos. Dikarenakan anak kecil terrkadang susah diatur maka dari hal ini menjadikan kami belajar bagaimana karakter dari anak kecil, cara menghadapinya dan bagaimana menjadi pembimbing bagi mereka. Disamping kami terkadang memposisikan sebagai teman dan kakak mereka, kami juga harus memposisikan diri seperti orang tua bagi mereka.
"Mengasuh anak kecil bukan hal yang mudah, butuh kesabaran dan ketelatenan"

4. Esensi Wanita Memang Merupakan Ibu Pendidik Terbaik Bagi Anak
Salah satu hal yang aku dapatkan dari kegiatan ini yaitu meski kami pengajar terdiri dari laki-laki dan perempuan. Namun anak kecil terutama SD merasa lebih senang ketika belajar dengan kakak-kakak perempuan. Dan kami sebagai laki-laki kebanyakan mengajar anak SMP dan SMA. Namun bila sedang bermain maka anak kecil yang laki-laki baru bermain dengan kami kakak-kakak laki-laki. Dari ini aku mendapatkan pelajaran bahwa jika dilihat dari ketelatenan, kasih sayang dan sifat ngemong memang perempuanlah yang lebih jago dari kami.
"Perempuan merupakan ibu, seorang pendidik yang terbaik dan pertama bagi seorang anak"

Kegiatan sosial memang hal yang menyenangkan untuk dilakukan, disamping dapat membuat orang lain merasa senang, kami sebagai pengajar juga merasa bahagia dapat berbagi dengan mereka, karena ada pepatah yang mengatakan :
"Terkadang kebahagian kita terletak pada kebahagiaan orang lain"

Semoga kami dapat selalu bersemangat untuk mengajar, berbagi dan semangat untuk terus belajar, jangan kalah dari anak kecil seperti mereka. Karena esensi sebenarnya dari proses belajar yaitu :
"Proses belajar yang sesungguhnya merupakan proses sepanjang hidup"

Sunday, 6 July 2014

Dialog Rasulullah dengan Iblis

Hai, kali ini saya ingin berbagi mengenai cerita dialog Rasulullah dengan iblis. Cerita ini merupakan cerita yang saya copy dari sumber tertentu, namun karena sudah lama dan saya pada saat itu lupa mencantumkan sumbernya, maka maafkan saya terutama kepada sumber yang saya copy karena lupa mencantumkan sumbernya. Namun cerita ini merupakan kutipan dari buku karangan AA Gym, yang menceritakan tentang tipu daya iblis kepada umat Rasulullah. Berikut ceritanya :

-DIALOG RASULULLAH DAN IBLIS-

Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasul saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai umat manusia.

Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis dan berkata : “Hai Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur. Jika engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat pedih”.

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai orang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai yang panjangnya seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam, Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata : “Ya Rasullullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab Nabi dengan marah : “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau keluar dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega membunuh Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama, kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu. Aku mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Engkau dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul Anbiya. Aku datang atas perintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak berani menyembunyikannya”.

Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata : “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.

Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar seluruh sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1) :

“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.

Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun gemetar karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.

Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.

Pertanyaan Nabi (2) :

“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”

Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram.

Demikian juga ketika pesta di mana lelaki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum arak itu, maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga perbuatan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka sadar akan kesalahan mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka membatalkannya. Semakin keras aku goda supaya mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri, sombong dan melengahkan amalnya. Jika lidahnya yang tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3) :

“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?

Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di dunia ini beribadah bersama para Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan manusia yang pertama (Nabi Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat sujud kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari kiamat kelak.

Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia dan memberitahu manusia yang lain tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia”.

Pertanyaan Nabi (4) :

Rasullullah bertanya “Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau tipu dari manusia?”

Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.

Pertanyaan Nabi (5) :

“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang sangat besar. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manusia pada setiap anggota badannya.

Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya, matanya senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang lain.

Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama, penat waktu duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, itu semua membuat berkurangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat”.

Pertanyaan Nabi (6) :

“Jika umatku membaca Al-Qur’an karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-Qur’an karena Allah, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku lari dan menjauh darinya”.

Pertanyaan Nabi (7) :

“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.

Pertanyaan Nabi (8) :

“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis : “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.

Pertanyaan Nabi (9) :

“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”

Jawab Iblis : “Seluruh sahabatmu termasuk musuh besarku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satupun tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata : “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk”.

Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Lagipula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina Aisyah yang juga banyak menghafal Hadits-haditsmu.

Adapun Sayyidina Umar bin Khatab, aku tidak berani memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan : “Jikalau ada Nabi sesudah aku, maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.

Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa bertemu karena lidahnya senantiasa membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak 2 (dua) kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang menghampiri dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan : “Barangsiapa menulis Bismillaahirrahmaanirrahiim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid”.

Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah dan beliau adalah golongan orang pertama yang memeluk agama Islam serta tidak pernak menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata : “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Lagipula dia menjadi menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”.

Pertanyaan Nabi (10) :

“Bagaimana tipu dayamu kepada umatku?”

Jawab Iblis : “Umatmu itu ada 3 (tiga) macam. Yang pertama, seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril as : “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun, terlampau tamak dengan harta dunia dan dihilangkan amal akhirat, maka akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja mengikuti kemauanku. Jadi dia selalu bimbang kepada dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal saleh, tidak mau mengeluarkan zakat dan malas beribadah.

Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan lebih dulu dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka aku rayu supaya lupa beramal, tidak membayar zakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan”.

Pertanyaan Nabi (11) :

“Siapa yang serupa denganmu?”

Jawab Iblis : “Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang yang belajar agama Islam”.

Pertanyaan Nabi (12) :

“Siapa yang membuat mukamu bercahaya?”

Jawab Iblis : “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu dan suka ingkar janji”.

Pertanyaan Nabi (13) :

“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”

Jawab Iblis : “Jika seorang Muslim buang air besar dan tidak membaca do’a terlebih dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.

Pertanyaan Nabi (14) :

“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa yang kau lakukan?”

Jawab Iblis : “Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya dan membaca do’a pelindung syaitan, maka aku lari dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar berbuat maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya lebih dulu daripadanya. Walaupun mereka makan, tidaklah mereka merasa kenyang”.

Pertanyaan Nabi (15) :

“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”

Jawab Iblis : “Jika berbuat dosa, maka cepat-cepatlah bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah, segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya”.

Pertanyaan Nabi (16) :

“Siapakah orang yang paling engkau sukai?”

Jawab Iblis : “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”.

Pertanyaan Nabi (17) :

“Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”

Jawab Iblis : “Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka di waktu Subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat”.

Pertanyaan Nabi (18) :

“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”

Jawab Iblis : “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah malam”.

Pertanyaan Nabi (19) :

“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang duduk di dalam masjid dan beri’tikaf di dalamnya”.

Pertanyaan Nabi (20) :

“Apa lagi yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda : Syurga itu di bawah tapak kaki ibu”.


(Dikutip dari : KH. Abdullah Gymnastiar, Muhasabah Kiat Sukses Introspeksi Diri, Penerbit Difa Press, September 2006)

Saturday, 5 July 2014

Salah Satu Efek Merantau


Berkelana atau merantau merupakan hal yang menyenangkan, meskipun aku sebagai penulis tidak terlalu suka untuk jalan-jalan, namun mungkin takdir, sehingga aku merantau kemana-mana untuk mencari ilmu dan pengalaman. Dari merantau ini kita bisa belajar banyak hal, kebudayaan daerah tempat kita merantau, karakteristik orang-orang daerah tempat kita merantau, melihat hal baru yang tidak ada didaerah kita. Dan lebih dari itu kita akan sadar bahwa rumah dan keluarga kita merupakan tempat dan orang-orang yang berharga untuk kita.

Tuhan, Rasulullah, keluarga dan cinta adalah hal dan kata terindah di dunia ini selain islam dan iman. Menurutku keluarga adalah mereka yang selalu aku rindukan ketika aku jauh dari mereka, dan mereka yang selalu menerima semua anggota keluarga apa adanya. Ketika kita terjatuh dan kehilangan harapan, mereka yang akan selalu berada disamping kita dan memberi kita semangat yang baru untuk terus maju, tumbuh, dan berjuang menjadi lebih baik dari sekarang meski terkadang tanpa kita sadari. Dan tak ada tempat untuk pulang selama didunia ini kecuali tempat dimana keluarga kita berada, tumbuh dan berkembang bersama.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa “kita akan merasa memiliki dan merasa bahwa sesuatu itu berharga ketika kita kehilangan atau jauh dari sesuatu tersebut”. Pepatah itu memang benar dan bukan hanya sekedar pepatah karena kita juga akan merasa bahwa keluarga itu sungguh indah dan berharga ketika kita jauh dari mereka dalam waktu yang relatif lama.

Banyak juga orang yang berkata pada kekasihnya, “aku mencintaimu lebih dari segalanya”. Aku agak ragu dengan kalimat tersebut karena menurutku kata “cinta sejati” yang paling tepat hanyalah untuk Tuhan, Rasulullah dan keluarga. Bila engkau memang menyukai dia maka jangan terlalu banyak berkata aku mencintaimu tapi katakanlah “aku ingin menjadikanmu bagian dari hidupku, bagian dari keluargaku dan menjadikan mu pasangan hidup seumur hidupku”. Ya, tak ada hal yang dapat menyatukan kita dengan kuat selain kata keluarga dan cinta yang tulus dan murni pada mereka.

               Menurutku keluarga tidak hanya terbatas pada ikatan darah saja, tapi mereka yang selalu kita rindukan dan merindukan kita, selalu ada disamping kita dan tak pernah letih untuk menerima kita dan memberi semangat kepada kita ketika kita terjatuh walau kita jauh dari mereka. Salah satu hal yang ingin aku jaga dan lindungi adalah mereka, keluargaku. Ya Allah, semoga engkau selalu memberi rahmat dan hidayah mu kepada hamba dan semua anggota keluarga hamba, amin.

Pemahaman tentang Pancasila


Suatu daerah dapat dikatakan sebagai suatu Negara bila minimal memiliki komponen seperti Bangsa, penduduk dan warga Negara. Arti dari Negara itu sendiri yaitu masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Sehingga dalam upaya mengatur dan menertibkan ini, suatu Negara butuh sesuatu yang digunakan sebagai dasar atau landasan dalam pembuatan aturan. Untuk itu pada awal mula sebelum didirikan Negara Indonesia ini, pada pendiri bangsa ini baik dari golongan muda maupun golongan tua pada saat itu, berupaya untuk merumuskan dan membuat suatu landasar dasar yang akan digunakan oleh Negara Indonesia ini.

Perumusan landasan dasar ini, telah melalui proses dan waktu yang cukup lama dengan didasarkan pada kehidupan warga dan penduduk yang talah dijalani jauh sebelum Negara Indonesia ini terbentuk. Perumusan-perumusan yang telah dibuat antara lain yaitu:

·         Pada sidang BPUPKI Soekarno menyampaikan rumusan yang ingin dijadikan sebagai dasar Negara dihadapan laksamana Maeda pada tanggal 28 oktober 1982, yang isinya yaitu:

-          Kebangsaan

-          Internasionalisme

-          Mufakat, demokarasi

-          Kesejahteraan Sosial

-          Ketuhanan Yang Maha Esa

·         Rumusan UUDS (undang-undang dasar sementara) yang disampaikan dalam sidang KMB yang dikenal dengan nama “RIS” yaitu:

-          Ketuhanan Yang Maha Esa

-          Peri Kemanusiaan

-          Kebangsaan

-          Kerakyatan

-          Keadilan Sosial

·         Panitia 9 yang terdiri dari PNI, Masyumi, dan Pertindo mencetuskan Piagam Djakarta (Djakarta Charte) yang isinya yaitu:

-          Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

-          Kemanusiaan yang adil dan beradab

-          Persatuan Indonesia

-          Krakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan

-          Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

·         Pada council for world affair di Los Angeles tanggal 21 April 1961. Soekarno menyampaikan pidato yang berjudul “For Liberty and Justice” dengan isinya yaitu:

-          Believing in God

-          Nationalism

-          Internationalism

-          Democracy

-          Sosial Justice

·         Selain itu Soekarno juga memiliki gagasan untuk memadukan Islamisme, Marxisme dan Nasonialisme yang dikenal sebagai marhaenisme

Setelah melalui proses yang begitu panjang. Akhirnya dipilih lima butir landasan dasar Negara Indonesia yang dikenal dengan nama “Pancasila” yang merupakan Isi dari piagam Djakarta dengan butir pertama diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa dengan alasan Negara Indonesia ini tidak hanya terdiri dari penduduk agama Islam saja tapi ada penduduk agama Hindu, Budha, Kristen dan Katolik juga. Dan isi dari pancasila ini sendiri yaitu:

Pancasila:

1.       Ketuhanan Yang Maha Esa

2.       Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.       Persatuan Indonesia

4.       Krakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan

5.       Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan terbentuknya pancasila sebagai landasan dasar Negara Indonesia ini. Sehingga pancasila dijadikan sebagai landasan pokok dalam membuat peraturan dan perundang-undangan di Indonesia ini, baik yang mengatur hubungan antara warga Negara dengan Negara ini maupun, hubungan antar warga Negara. Jadi pancasila dapat dipandang sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara bagi penduduk warga Negara Indonesia ini. Landasan hidup ini dapat dipandang secara kultural dan secara filosofis.

a.       Pancasila sebagai landasan hidup secara kultural

Pandangan hidup suatu bangsa merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa yang bersangkutan. Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup adalah bangsa yang tidak memiliki jati diri  (identitas) dan kepribadian, sehingga akan dengan mudah terombang-ambing dalam menjalani kehidupannya, terutama pada saat-saat menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh baik yang datang dari luar maupun yang muncul dari dalam, lebih-lebih di era globalisasi dewasa ini.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah jati diri dan kepribadian bangsa yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam budaya masyarakat Indonesia sendiri dengan memiliki sifat keterbukaan sehingga dapat mengadaptasikan dirinya dengan dan terhadap perkembangan zaman di samping memiliki dinamika internal secara selektif dalam proses adaptasi yang dilakukannya. Dengan demikian generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tingkat perkembangan dan tantangan zaman yang dihadapinya.

b.      Pancasila sebagai landasan hidup secara filosofis

Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesian. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia  dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara. Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa. Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (merupakan unsur pokok negara), sehingga secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat adalah merupakan dasar terbentuknya demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara. Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara, nilai-nilai pancasila merupakan dasar filsafat negara. Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan baik dalam pembangunan  nasional, ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan dan keamanan. Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila secara filosofis dan obyektif merupakan filosofi bangsa Indonesia yang telah tumbuh, hidup dan berkembang jauh sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi logisnya menjadi kewajiban moral segenap bangsa Indonesia untuk dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari baik kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar filsafat negara, maka Pancasila harus menjadi sumber bagi setiap tindakan para penyelenggara negara dan menjiwai setiap peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

c.       Kedudukan Pacasila sebagai dasar Negara

Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara yaitu Pancasila sebagai dasar dari penyelenggaraan kehidupan bernegara bagi negara Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara seperti tersebut di atas, sesuai dengan apa yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4 antara lain menegaskan: “….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak -hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”